Wanita suci yang sabar

Ummul-Mukminin Khadijah menjadi teladan yang mengagumkan dalam hal kesabaran bagi kehidupan wanita.

Ibnu ishaq menyembutkan dalam As-siyar wal-maghazy, dia berkata “Khadijah adalah orang yang pertama kali beriman kepada Allah dan Rasul-Nya,membenarkan apa yang beliau sampaikan, sehingga dengan begitu Allah meringakan beban dari Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam. Beliau tidak pernah mendengar sesuatu yang disukai, berupa penolakan terhadap beliau atau pendustaan, lalu hal yang membuat beliau bersedih, melainkan Allah memberikan jalan keluar lewar Khadijah. Jika beliau kembali kepadanya, maka beliau meneguhkan hati dan meringankan beban beliau.

Dia membenarkan beliau dan menyuruh agar beliau mengabaikan urusan manusia. Semoga Allah merahmatkanya”. Ketika Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam menyampaikan risalahnya, tampil menjadi pemberi kabar gembira dan peringatan, menyeru kaumnya untuk mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya, maka mereka mendustakan dan melecehkan dakwah beliau. Sementara Khadijah mendukung beliau dalam menghadapi pelecehan tersebut. Dia berbuat apa yang dapat diperbuatnya untuk meringankan beban Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam. Tapi rupanya orang-orang Quraisy bersikap keterlaluan dalam mensikapi dakwa beliau. Akhirnya mereka memutuskan untuk menerapkan boikot secara total terhadap Bani Hasyim selama tiga tahun.

Krisis semakin menjadi-jadi keadaan semakin tegang dan panas. Urusan antara Risalah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam dan kesewenang-wenangan paganisme yang diwakili para pemimpin dan pemuka Quraisy semakin runcing . Akal para pemimpin dan pemuka Quraisy yang kosong hanya diisi pelanggaran. Kezhaliman dan pembudakan terhadap orang-orang tidak berdaya. Hati mereka yang kosong hanya diisi dengan kerusakan dan penyembahan berhala.

Khadijah senantiasa berada di belakang Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, memberikan pembelaaan terhadap beliau dalam memikul penderitaan kaumnya, sehingga akhirnya Allah memutusan-Nya dalam membahas pemboikotan yanh zhalim dan pait ini,yang bisa diibaratkan pedang terhunus di leher-leher orang yang berimana kepada risalah Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam yang selama itu terkepung.

Pada akhirnya pengepungan itu berakhir. Khadijah keluar dari pengempungan itu sebagaai pihak pemenangnya karena kesabaran mengikuti jejak Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, dalam kehidupan suami-istri yang amal dan sentosa, dibawah perlindungan kesetiaan, kebenaran iman dan kebaikan kesabaran. Karena ketangguhan orang musim dalam menghadapi kesulitan yang menakutkan seperti inilah Allah menjadikan mereka memiliki kedudukan yang tinggi di akhirat, dan juga menjadikan mereka sebagai para pemimpin dunia.

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai