
Dia adalah seorang wanita terpandang, dan salah satu dari wanita-wanita mulia memiliki peranan tersendiri dalam sejarah Islam pada periode awal. Dia memiliki pengabdian yang baik dan sikap yang mengagumka, yang memancarkan cahaya dan penuh berkah.
Shahabiyah yang mulia ini memiliki jejak dan perangai yang menempatkannya dalam jajaran orang-orang yang lebih dulu masuk Islam,yang mempunyai kesempatan mendidik makhluk Allah yang palinh baik, Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, Setelah kematian kakek beliau Abdul-Muththlib.
Dia juga ibu dari Khalifah keempat dari Al-Khulafa’Ar-Rasyidun dan penunggang kuda Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, Ali Bin Abu Thalib Radhiyallahu Anhu. Yang berarti dia nenek tua dari dua pemuda penghuni surga, Al-Hasan dan Al Husain, dua anak Ali bin Abu Thalib.
Dia juga adalah ibu orang yang mati syahid, Ja’far bin abu Thalib, salah satu dari tiga komandan perang saat perang Mu’tah.
Disamping itu, dia juga sebagai pengasuh dan pembimbing pemimpin para wanita semesta alam putri pemimpin manusia, dengan penuh kesabaran, ketelatenan dan bersyukur kepada Allah, yaitu Fathimah Az-Zahra’.
Al-imam Syamsuddin Adz-Dzahaby Rahimahullah” Dia berkata Fathimah bintu Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay, seorang wanita dari Bani Hasyim, ibu Ali bin Abu Thalib.
Fathimah termasuk wanita periode awal yang ikut hijrah, yang bertemu hasad dengan Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam pada kakeknya, Hasyim.